Manfaat lilin untuk menerangi di tempat atau ruangan yang gelap di malam hari atau ketika lampu penerangan listrik mengalami pemadaman.
Walaupun masa sekarang sudah banyak sumber penerangan yang di gunakan, namun lilin tetap memiliki pesona tersendiri, dengan di ciptakan berbagai bentuk yang unik dan fungsinya tidak hanya sebagai sumber penerangan, tapi bisa di jadikan sebagai aroma terapi, pelengkap kue ulang tahun, pewarna krayon dari bahan lilin.
Lilin mulai berkembang memasuki abad ke 19 seorang ahli kimia Michel Eygene Chevreul , berhasil memisahkan asam lemak dari gliserin lemak, sehingga menghasilkan asam stearat.
Stearat dan bahan lain seperti spermaceti dan malam parafin, merupakan bahan baku utama lilin pada masa itu. Bahan baku tersebut berasal dati lemak ikan paus yang tidak menimbulkan efek tertentu seperti menimbulkan perih di mata dan bau kurang enak.
Setelah Perang Revolusi, industri penangkapan ikan paus di Amerika makin meningkat. Sehinga banyak paus yang di ambil lemaknya termasuk di pergunakan untuk keperluan industri lain.
Lemak hewani atau lemak nabati juga digunakan untuk bahan baku lilin yang, Merupakan awal teknologi pembuatan lilin berkembang, kemudian lilin lebah menjadi banyak digunakan.
Tahapan Proses Mendaur ulang lilin bekas pakai
Ketika kita memakai lilin sebagai penerangan tentu akan meninggalkan sisa lelehan akibat panas api. Bila dalam jumlah banyak tentu bisa di daur ulang dan dapat di manfaatkan kembali untuk berbagai keperluan, seperti di buat lilin aroma terapi, krayon dan sebagainya.
1. Bahan dan alat yang di butuhkan
Untuk mendaur ulang lilin tidak banyak bahan dan alat yang di butuhkan. Alat yang di pergunakan mudah di dapat, bahkan sudah tersedia di tempat tinggal kamu. Bahan dan peralatan yang di perlukan adalah berikut ini;
- Lilin Bekas lelehan
- Pipa paralon diamater 1.5 inchi x 10 cm (bisa di ganti dengan bahan tahan panas lain) besarnya diameter bisa di sesuai dengan banyaknya bahan lilin
- Lidi atau tusuk sate, kayu sebagai penahan benang
- Tali sumbu (bahan katun waxed atau benang kasur)
- Panci tempat untuk melelehkan
2. Cara Proses membuatnya;
1. Persiapkan lelehan lilin sebanyak mungkin
2. Masukkan bekas bahan lelehan tersebut ke dalam panci, lalu panaskan di
atas kompor dengan api kecil, biarkan hingga bahan lilin tersebut mencair
3. Siapkan cetakan dari pipa paralon tersebut serta tali untuk sumbu dan lidi
penahan sumbu
4. Tutup satu sisi bagian bawah paralon dengan plastik plug atau dengan tanah liat, Letakkan pipa paralon dengan posisi tegak, usahakan jangan sampai
terjatuh,
5. Ikatkan benang pada lidi dengan posisi benang berada di tengah-tengah lidi.
Kemudian masukkan benang kedalam pipa paralon dan letakkan lidi di atas permukaan lubang bagian atas pipa paralon dengan posisi melintang
6. Tuangkan lilin yang sudah meleleh tadi ke dalam lubang pipa paralon,
usahakan tali sumbu tetap berada di tengah, lalu biarkan selama 2 jam
untuk proses pendinginan
7. Setelah lilin mengeras lalu keluarkan dari dalam pipa atau bambu, dan siap
untuk di pergunakan
Baca Juga:
Kamu juga bisa menambahkannya dengan berbagai aroma, menggunakan minyak aromaterapi atau minyak esensial. Terdapat bermacam - macam aroma yang bisa digunakan mulai dari aroma mawar, aroma lavender, melati, green tea, hingga rempah-rempah seperti kayu manis, cengkeh dan sebagainya.
Agar lebih menarik bisa di berikan beragam warna dengan menambahkan DYE Serbuk Pewarna Lilin Oil Based. Bahan dasar pewarna lilin ini bisa di beli secara online dengan harga terjangkau, kisaran 10-15 ribu rupiah per botol dengan ukuran 3 gram.
Semoga artikel trik cara mendaur ulang lelehan lilin bekas bisa memberikan manfaat. Silahkan mencoba semoga berhasil.
Ikuti terus artikel dan informasi lain yang menarik di blog myworksonblog.blogspot.com. Terima kasih.