Welcome


   

7 Legendaris Atlet BuluTangkis Putra Terbaik Indonesia

Permainan Bulu tangkis atau badminton sudah tidak asing lagi bagi masyarakat dan menjadikan olahraga raket ini menjadi salah satu permainan favorit di Indonesia.

Apa lagi Indonesia termasuk dalam salah satu negara yang memiliki banyak pemain-pemain terbaik bahkan salah satu pemain badminton kita Tan Joe Hok sudah mampu meraih prestasi dunia internasional di tahun 1959 pada kejuaraan All England. 


7 Legendaris Atlet BuluTangkis Putra Terbaik Indonesia

Indonesia juga memiliki banyak legendaris atlet bulutangkis putra terbaik dengan menyumbangkan prestasi-prestasi terbaiknya dari berbagai turnamen nasional hingga kejuraan dunia. 


7 Legendaris Atlet Bulu Tangkis Putra Putri Indonesia Terbaik


1. Tan Joe Hok (Era 1960)

Pria kelahiran Bandung pada 11 Agustus 1937 ini merupakan salah satu pemain bulutangkis legendaris Indonesia pada era 1960. Tan Joe Hok alias Hendra Kartanegara adalah pelopor atlet bulutankis yang mampu memproleh prestasi tingkat dunia, dan juga termasuk dalam team perintis Piala Thomas Indonesia bersama jawara pebulutankis lainnya seperti; Kadir Yusuf, Ferry Sonneville, Lie Poo Djian, Tan King Gwan, Njoo Kim Bie dan Olich Solichin.

Prestasi Tan Joe Hok Nasional dan Internasional
  • Juara Piala Thomas 1958, 1961, 1964 bersama Team Thomas Indonesia
  • Juara Kejuaraan Nasional 1956 di Surabaya,
  • Juara All England 1959
  • Juara AS Terbuka 1959 dan 1960
  • Juara Kanada Terbuka 1959 dan 1960
  • Juara Medali Emas Asian Games 1962.

2. Rudy Hartono (Raja All England)


Rudy Hartono Kurniawan di juluki sebagai Sang Maestro mempunyai segudang prestasi baik secara Nasional maupun Internasional. Pria dengan Nio Hap Liang ini kelahiran Surabaya pada 18 Agustus 1949 adalah anak ke tiga dari sembilan bersaudara.

Rudy menjuarai turnamen All England sebanyak delapan kali, tujuh diantaranya berturut turut pada 1968-1974. Satu gelar All England terakhir diraih Rudy dengan mengalahkan Liem Swie King pada turnamen tahun 1976.

Rudi Hartono sempat juga membintangi sebuah film Nasional yang berjudul Matinya Seorang Bidadari pada tahun 1971.


Di tunjuk sebagai wakil United Nations Development Programme (UNDP) satu organisasi PBB yang berperang melawan kemiskinan dan berjuang untuk meningkatkan standar hidup serta mendukung para perempuan.

Prestasi Rudi Hartono Kurniawan
  • Juara 7 Kali All England Tahun 1968-1974
  • Juara Turnamen Thomas Cup tahun 1970, 1973, 1976, dan 1979.
  • Juara Turnamen Kuala Lumpur, Malaysia Tahun 1970
  • Juara World Championship Tahun 1980
  • Juara Turnamen US Open, Canadian Open, dan Denmark Open Tahun 1982

3. Liem Swie King 

Tergabung dalam Persatuan Bulu Tangkis Djarum empat tahun pasca Gestapu atau pada 1969. Pada akhir tahun 1973 ia kemudian dipanggil masuk di pemusatan latihan nasional (Pelatnas)

Liem Swie King di juluki dengan sebutan King Smash, karena menjadi andalannya ketika bertanding dengan melakukan pukulan sambil melompat.


Prestasi Liem Swie King

  • Juara Turnamen Junior se-Jawa Tengah tahun 1972
  • Juara II Pekan OlahRaga Nasional 
  • Juara Kejurnas tahun 1974 dan 1975
  • Juara Runner up All England secara beruntut pada 1976 dan 1977. 
  • Juara tahun All England  dua Tahun berturut Pada tahun 1978 dan 1979
  • Juara Piala Thomas  pada tahun 1976, 1979 dan Tahun 1984
  • Juara I Asean Games di Bangkok tahun 1978

4. Alan Budikusuma

Alan Budikusuma Pria kelahiran Surabaya, 29 Maret 1968 selalu di ingat sebagai pemain yang pernah meraih medali emas di olimpiade Barcelona tahun 1992. Karena medali emas pertama yang di peroleh Indonesia selama mengikuti kejuaraan bulutangkis. 

Pada tahun 1983 Alan Budikusuma bergabung sebagai pemain pada PB Kudus. 

Prestasi Alan BudiKusuma
  • Juara Jakarta Open pada tahun 1985
  • Juara Turnamen German Open Tahun 1992
  • Juara Indonesia Open Tahun 1993
  • Juara Turnamen Malasyia Open Tahun 1997
  • Juara Medali Emas Turnamen Olimpiade Barcelona Tahun 1992

5. Hariyanto Arbi

Pemain baru di Era 90 an tampil Hariyanto Arbi dengan pukulan kuat yang bertubi-tubi sebagai andalannya kemudian di berikan sebutan sebagai Smash 100 Watt. Hariyanto Arbi kelahiran di Kudus, Jawa Tengah, 21 Januari tahun 197, tergabung dalam team PB Jarum Kudus

Prestasi Hariyanto Arbi

  • Juara All England Tahun 1993 
  • JUara Piala Thomas Indonesia Tahun 1994, 1996, 1998 dan Tahun 2000
  • Juara Turnamen Hongkong Terbuka tahun 1994 dan 1995,
  • juara All England tahun 1993 dan 1994, 
  • Jepang Terbuka tahun 1993, 1995, 
  • Taipei Master tahun 1993, 1994,
  • Juara dunia State Express 555 tahun 1994,
  • ASEAN Games juara beregu tahun 1994 dan perorangan, 
  • Juara di kejuaraan Dunia tahun 1995, 
  • juara Piala Thomas tahun 1994, 1996,1998, 2000.

6. Christian Hadinata

Christian Hadiwinata lahir di kota Purwokerto tanggal 11 Desember 1949, anak bungsu dari pasangan Timotius Hadinata dan Aer Nio. Kehebatan Cristian bisa menjadi sang Juara meskipun berganti-ganti pasangan bermain pada turnamen ganda putra dan campuran. Menang sebanyak enam kali ketika menjadi bagian dari team Thomas Cup Indonesia. 


Prestasi Cristian Hadiwinata
  • Juara Asian Championship Ganda Campuran  bersama Atik Jauhari  Tahun 1971
  • Juara All England Ganda Pria bersama Ade Chandra tahun 1972
  • Juara All England Ganda Pria bersama Ade Chandra tahun 1973
  • Juara Medali emas Asian games Ganda Pria bersama Ade Chandra pada Tahun 1978
  • Juara Canadian Open Ganda pria berpasangan Ade Chandra Tahun 1979
  • Juara Denmark Ganda pria Terbuka Tahun 1980 bersama Ade Chandra
  • Juara Turnamen Jepang Terbuka ganda Pria berpasangan Lius Pongoh Tahun 1981
  • Juara Asian Games Ganda campuran dengan Ivana Lie Tahun 1982
  • Juara Sea Games Ganda Campuran Dengan Bobby Ertanto dan ganda campuran  bersama Ivana Lie Tahun 1983
  • Juara Indonesia Terbuka Ganda putra Tahun 1984


7. Taufik Hidayat

Pebulutangkis Taufik Hidayat kelahiran Bandung pada tanggal 10 Agustus tahun 1981 dan menjadi pemain Tunggal Putra Indonesia.

Kemampuan yang di miliki Taufik hidayat yaitu  dengan pukulan smash tercepat yang mencapai 305 km/jam pada semi final kejuaraan dunia Madrid pada tahun 2006 silam.


Prestasinya di dunia bulutangkis cukup gemiling, sudah banyak kejuaraan yang dia menangkan.


Prestasi Taufik Hidayat


  • Juara Brunei Open Tahun 1998
  • 1999: Juara Indonesia Open, Juara SEA Games pada Tahun 1999
  • Juara Indonesia Open, Juara Malaysia Open, Juara Kejuaraan Asia Tahun 2000
  • Juara Turnamen Singapore Open Tahun 2001
  • Juara Sanyo-BNI Maybank Indonesia Open, Juara Taiwan Open, Juara Asian Games Tahun 2002
  • Juara Sanyo-BNI Maybank Indonesia Open Tahun 2003
  • Juara Indonesia Open, Juara Kejuaraan Asia, Juara Olimpiade Tahun 2004
  • Juara Singapore Open, Juara Kejuaraan Dunia tahun 2005
  • Juara Indonesia Open, Juara Asian Games Tahun 2006
  • Juara Kejuaraan Asia, Juara SEA Games Tahun 2007
  • Juara Macau Open Tahun 208
  • Juara US Open, Juara India Open tahun 2009
  • Juara Canada Open, turnamen Indonesia GP Gold dan French Open SS Tahun 2010
  • Juara Open Grand Prix tahun 2011
Dengan prestasi-prestasi pebulutangkis Indonesia yang sudah di peroleh di masa lalu, di harapkan akan hadir genarasi penerus sebagai Sang Juara,  turut mengharumkan nama Indonesia di kancah Bulutangkis dunia.

Iklan Atas Artikel

Iklan Bawah Artikel